Jumat, 04 November 2011

JALAN MENCINTAI BUDAYA INDONESIA

Percikan air dan semilirnya angin yang berhembus,seakan memecahkan keheningan yang sudut seantereo.kumandang adzan yang membangunkan semua makhluk yang sudah terlelap dalam indahnya mimpi. Tak terasa masa smp sudah berlalu dan menjadi kenangan yang indah,saat nya menuju ke jenjang yang lbih tinggi.SMA status itulah yang selama waktu smp yang menjadi idaman dan impian,begitu juga aku.Di saat ini lah semua teman-teman smp berlomba-lomba untuk dapat di terima di SMA NEGERI yang ternama dan yang mempunyai tingkat kualitas yang tinggi.Keteguhan hati dan kemantapan niat membuat ku tuk mencoba meneruskan SMA di sebuah pondok pesantren.
Selapas berpisah dengan keluarga,isak tangis masih terbayang. Hari-hari ku kini tidak seperti hari-hari yang ku lalui sebelumnya. Di mana setiap hari senyaum indah dari kedua orang tua selalu menyapa sebelum aku berakyivitas,sarapan pagi selalu tersedia.tapi sekarang aku harus mengerjakan semuanya sendiri,memulai belajar mandiri dan untuk bisa lebih bersosilisasi dengan teman yang lain. Hari pertama memang sangat tidak mengenakkan, wajah kedua orang tua yang selalu terbayang membuat ku tidak kerasan tuk mengawali aktivitas. Di asrama ku sering termenung,sesekali kakak yang ada di asrama menyapa dan memberi saran jangan sering menyendiri,karena kita akan tambah tidak kerasan di pondok jika hari-hari hanya di isi menyendiri dan tidak ikut beraktivitas. Di asrama bagi yang baru masuk untuk beberapa memang masih boleh untuk tidak ikut aktivitas asrama,tapi setelah itu jika tidak ikut aktivitas asrama akan di beri sanksi atau denda. Hari ku mulai menyaenangkan saat beberapa hari di asrama,tidak pernah terbayang bisa berteman dari beberapa penjuru serta beragam bahasa.
Di pondok mayoritas situbondo,jadi sehari-hari menggunakan bahasa madura, tuk pertama kali mendengar bahasa madura serasa berasa di berada di planet lain karena semasa aku kecil sampai dewasa belum pernah mendengar bahasa madura, tapi ada juga yang memakai bahasa bali,jawa,lombok. Jadi jika aku ingin berkomunikasi dengan mereka menggunakan bahasa indonesia. Subhanallah betapa kaya nya indonesia yang mempunyai beribu bahasa dan beribu budaya. Di sini aku mulai bersyukur bisa mondok karena dengan jalan ini aku bisa tau dan bangga jadi warga indonesia. Dan saat di pondok lach aku mulai bisa mandiri dan bisa mengerti budaya dan adat di setiap wilayah atau desa.

0 komentar:

Posting Komentar